Bagaimana Bahasa Latin, yang Pernah Menjadi "Lingua Franca" Dunia, "Mati"? Jawaban yang Mengejutkan
Kita sering merasa bahwa bahasa Inggris ada di mana-mana, seolah-olah seluruh dunia harus mempelajarinya. Namun, pernahkah Anda berpikir, apakah dalam sejarah ada bahasa lain yang juga pernah mencapai kejayaan tak terbatas seperti bahasa Inggris hari ini?
Tentu saja ada. Itulah bahasa Latin.
Selama hampir dua ribu tahun, bahasa Latin adalah bahasa resmi Kekaisaran Romawi, bahasa ilmu pengetahuan, hukum, sastra, dan diplomasi di Eropa. Statusnya jauh lebih menonjol daripada bahasa Inggris hari ini.
Namun yang aneh adalah, hari ini, kecuali dalam upacara keagamaan di Vatikan, Anda hampir tidak akan mendengar siapa pun berbicara bahasa Latin lagi.
Jadi, ke mana perginya bahasa yang dulunya begitu kuat ini? Oleh siapa ia "dibunuh"?
Kematian Bahasa Lebih Mirip Warisan Resep Keluarga
Jangan terburu-buru mengambil kesimpulan. Kematian bahasa tidak seperti kasus pembunuhan; lebih mirip kisah warisan resep keluarga.
Bayangkan, ada seorang nenek yang sangat dihormati. Ia memiliki resep rahasia sup lezat yang rasanya unik dan tiada duanya. Ia mengajarkan resep ini kepada semua anak di keluarga. Selama sang nenek masih ada, semua orang akan mengikuti resepnya dengan ketat untuk membuat sup, dan rasanya tidak akan berbeda sedikit pun.
Kemudian, sang nenek meninggal dunia. Anak-anaknya pun berpencar, dan menetap di kota-kota yang berbeda.
- Anak yang tinggal di tepi laut merasa sup akan lebih enak jika ditambahkan makanan laut.
- Anak yang pindah ke pedalaman menemukan bahwa menambahkan jamur dan kentang lokal akan membuat sup lebih kental dan kaya rasa.
- Anak yang menetap di daerah tropis menambahkan beberapa rempah pedas ke dalam sup, agar lebih menggugah selera.
Beberapa generasi berlalu, sup "versi modifikasi" ini, baik rasa maupun cara pembuatannya, jauh berbeda dari resep asli sang nenek. Masing-masing berkembang, menjadi "Sup Makanan Laut Prancis", "Sup Jamur Italia", dan "Sup Kental ala Spanyol" yang unik dan khas.
Semuanya berasal dari resep sang nenek, namun sup "Sup Lezat Nenek" yang asli itu sendiri, tidak ada yang membuatnya lagi. Ia hanya ada di dalam buku resep kuno itu.
Sekarang, apakah Anda mengerti?
Bahasa Latin Tidak "Mati", Ia Hanya "Hidup Menjelma" Menjadi Banyak Wujud
Kisah ini adalah nasib bahasa Latin.
"Nenek" itu adalah Kekaisaran Romawi yang dulunya sangat perkasa. Dan "sup lezat resep rahasia" itu adalah bahasa Latin.
Ketika Kekaisaran Romawi, "kepala keluarga" ini, masih ada, dari Spanyol hingga Rumania, semua orang berbicara dan menulis bahasa Latin yang seragam dan standar.
Namun ketika kekaisaran runtuh, dan otoritas pusat menghilang, "anak-anak" – yaitu leluhur penduduk Prancis, Spanyol, Italia, dan negara-negara lain hari ini – mulai "memodifikasi" sup bahasa ini dengan cara mereka sendiri.
Mereka, sesuai dengan aksen dan kebiasaan lokal mereka, dan memadukan kosakata dari suku-suku lain (misalnya bahasa Prancis memadukan bahasa Jermanik, bahasa Spanyol menyerap bahasa Arab), melakukan "transformasi lokal" pada bahasa Latin.
Perlahan-lahan, "sup rasa baru" ini – yaitu bahasa Prancis, Spanyol, Italia, Portugis, dan Rumania hari ini – menjadi semakin berbeda dari bahasa Latin aslinya, dan akhirnya menjadi bahasa-bahasa baru yang mandiri.
Jadi, bahasa Latin tidak "dibunuh" oleh siapa pun. Ia tidak mati, melainkan "hidup menjelma" menjadi banyak bahasa baru. Ia berevolusi, berdivirgen, seperti sup nenek itu, ia terus berlanjut dalam bentuk-bentuk baru di setiap rumah anak-anaknya.
Lalu, apakah "bahasa Latin Klasik" yang kita lihat di buku-buku dan harus dipelajari dengan susah payah hari ini?
Ia seperti "resep warisan leluhur" yang terkunci dalam laci—ia mencatat cara paling standar dan paling elegan pada suatu titik waktu tertentu, namun ia membeku, tidak lagi berubah, menjadi "fosil hidup". Sementara bahasa itu sendiri terus tumbuh dan mengalir di kalangan masyarakat.
Bahasa Itu Hidup, Komunikasi Itu Abadi
Kisah ini memberitahu kita sebuah kebenaran yang mendalam: Bahasa itu hidup, seperti kehidupan, selalu dalam aliran dan perubahan.
Hegemoni bahasa yang hari ini tampaknya tak tergoyahkan, dalam aliran panjang sejarah, mungkin hanyalah sebuah gelombang.
Evolusi bahasa Latin, meskipun menciptakan budaya Eropa yang kaya dan beragam, juga membangun tembok penghalang komunikasi. Keturunan yang berbicara bahasa Spanyol tidak dapat lagi memahami kerabat mereka yang berbicara bahasa Italia.
Masalah "manis" ini menjadi lebih umum hari ini, ada ratusan bahkan ribuan bahasa di dunia ini. Untungnya, kita hidup di era di mana teknologi dapat menghancurkan penghalang ini. Misalnya, alat seperti Lingogram, fitur terjemahan AI bawaannya memungkinkan Anda berkomunikasi dengan mudah dengan siapa pun di seluruh dunia, betapa pun berbedanya "resep" bahasa mereka telah berevolusi.
Evolusi bahasa menyaksikan aliran sejarah dan kreativitas manusia. Lain kali, ketika Anda menghadapi bahasa asing, mengapa tidak membayangkannya sebagai "masakan lokal" dengan cita rasa unik. Ia bukan penghalang, melainkan jendela menuju dunia baru.
Dan dengan alat yang tepat, mendorong jendela ini terbuka akan jauh lebih mudah daripada yang Anda bayangkan.