IntentChat Logo
Blog
← Back to Bahasa Indonesia Blog
Language: Bahasa Indonesia

Mengapa Kata-kata Bahasa Inggris Begitu "Campur Aduk"? Ternyata Ia adalah Restoran "Masakan Internasional"

2025-08-13

Mengapa Kata-kata Bahasa Inggris Begitu "Campur Aduk"? Ternyata Ia adalah Restoran "Masakan Internasional"

Pernahkah Anda merasa bahwa menghafal kosakata bahasa Inggris adalah hal yang sangat menyakitkan?

Terkadang ada kata-kata sederhana dan lugas seperti house dan man, di lain waktu ada kata-kata yang terdengar "tinggi" seperti government dan army, belum lagi yang "aneh" dengan ejaan dan pelafalan tanpa pola sama sekali. Kita selalu berpikir bahwa bahasa Inggris, sebagai "bahasa internasional", seharusnya sangat "murni", tapi mengapa saat mempelajarinya terasa seperti campur aduk?

Masalahnya ada di sini. Kita memiliki kesalahpahaman besar tentang bahasa Inggris.

Sebenarnya, bahasa Inggris sama sekali bukan bahasa yang "murni". Ia lebih menyerupai sebuah restoran "masakan internasional" yang inklusif dan merangkul segalanya.

Awalnya, Ia Hanya Sebuah Kedai Minum Lokal yang Sederhana

Bayangkan, ketika "Restoran Bahasa Inggris" ini baru dibuka, ia hanyalah sebuah kedai minum Jermanik yang menjual masakan rumahan lokal. Menunya sangat sederhana, berisi kosakata lokal yang inti, seperti man (manusia), house (rumah), drink (minum), eat (makan). Kata-kata ini membentuk bagian paling inti dan paling dasar dari bahasa Inggris.

Bahkan saat itu, kedai minum ini sudah mulai "meminjam" dari tetangganya. "Restoran Kekaisaran Romawi" yang kuat di sebelah membawa hal-hal yang lebih modern, sehingga menu bertambah dengan "barang impor" seperti wine (anggur) dan cheese (keju).

"Koki Prancis" yang Mengubah Segalanya

Yang benar-benar membuat restoran ini bertransformasi adalah sebuah "akuisisi manajemen".

Sekitar 1000 tahun yang lalu, seorang "Koki Prancis" yang sangat terampil dan memiliki selera luar biasa, bersama timnya, mengambil alih kedai minum ini dengan gemilang. Ini adalah "Penaklukan Normandia" yang terkenal dalam sejarah.

Para pengelola baru adalah bangsawan berbahasa Prancis, dan mereka meremehkan masakan lokal yang "kampungan" itu. Akibatnya, seluruh menu restoran ditulis ulang sepenuhnya.

Semua kosakata "tinggi" yang berkaitan dengan hukum (justice, court), pemerintahan (government, parliament), militer (army, battle), dan seni (dance, music), hampir semuanya diganti dengan bahasa Prancis yang indah.

Fenomena paling menarik pun terjadi:

Hewan-hewan yang dipelihara petani di ladang masih menggunakan kata-kata lama aslinya: cow (sapi), pig (babi), sheep (domba). Namun, begitu hewan-hewan ini diolah menjadi hidangan lezat dan disajikan di meja makan para bangsawan, nama mereka langsung "naik tingkat" menjadi kata-kata Prancis yang modern: beef (daging sapi), pork (daging babi), mutton (daging domba).

Sejak saat itu, menu restoran ini menjadi berlapis-lapis, ada hidangan dasar untuk rakyat jelata, dan ada juga hidangan mewah untuk para bangsawan. Kosakata dari dua bahasa ini direbus bersama dalam satu panci selama ratusan tahun.

Menu "Masakan Internasional" Hari Ini

Setelah ribuan tahun berkembang, restoran ini terus-menerus memperkenalkan bahan dan masakan baru dari "dapur" di seluruh dunia. Menurut statistik, lebih dari 60% kosakata bahasa Inggris saat ini adalah "hidangan asing", sementara kata-kata lokal yang "asli" justru menjadi minoritas.

Ini bukanlah "kelemahan" bahasa Inggris, justru inilah kekuatannya yang paling besar. Karakteristik "fusi" yang "merangkul segalanya" inilah yang membuat kosakatanya menjadi sangat besar, kemampuan ekspresinya sangat kaya, dan pada akhirnya menjadikannya bahasa global.

Ubah Cara Berpikir, Jadikan Belajar Bahasa Inggris Menarik

Jadi, lain kali Anda pusing karena menghafal kata, coba ubah cara pandang Anda.

Jangan lagi menganggap kosakata bahasa Inggris sebagai tumpukan simbol yang berantakan untuk dihafal mati-matian. Pandanglah ia sebagai menu "masakan internasional", dan cobalah temukan "kisah asal-usul" di balik setiap kata.

Ketika Anda melihat kata baru, coba tebak:

  • Apakah kata ini berasal dari "dapur Jermanik" yang sederhana, atau dari "dapur belakang Prancis" yang mewah?
  • Apakah kedengarannya sangat sederhana dan lugas, atau membawa sedikit "aura bangsawan"?

Ketika Anda mulai belajar dengan mentalitas "eksplorasi" semacam ini, Anda akan menemukan bahwa di antara kata-kata yang tampaknya tidak berhubungan sama sekali, sebenarnya tersembunyi sejarah yang luar biasa. Belajar tidak lagi menjadi hafalan yang membosankan, melainkan sebuah petualangan yang menarik.

Dulu, fusi bahasa membutuhkan waktu ratusan tahun, bahkan harus melalui perang dan penaklukan. Namun hari ini, kita masing-masing dapat dengan mudah terhubung dengan dunia, menciptakan fusi ide kita sendiri.

Dengan bantuan alat seperti Intent, Anda tidak perlu lagi menunggu perubahan sejarah. Fitur terjemahan AI-nya yang terintegrasi memungkinkan Anda berkomunikasi secara real-time dengan siapa pun di penjuru dunia, seketika menghancurkan hambatan bahasa. Ini seperti memiliki penerjemah pribadi, memungkinkan Anda untuk memulai percakapan antarbudaya apa pun dengan bebas.

Esensi bahasa adalah koneksi, baik di masa lalu maupun sekarang.

Coba Sekarang